11:34 PM | Author: Unknown

DNS SERVER
DNS (Domain Name System) merupakan suatu hireraki dari database yang terdistribusikan. Database tersebut berisi pemetaan dari nama suatu host ke alamat IP dan sebaliknya.

Struktur database DNS menyerupai struktur tree (pohon) dan terbagi-bagi ke dalam kelompok dan hirarki tersebut disebut sebagai Domain Name Space. Pada puncaknya disebut root node, pada setiap node dalam tree tersebut mempunyai keterangan berupa label misalnya .org , .com, .edu, .net, dsb yang relative terhadap puncaknya (parent). Kemudian di kenal sebuah istilah Domain Name Space.
Domain name space dapat digambarkan :
Jadi, Query berjalan dari yang paling atas.

Cara Kerja DNS Server

Ketika query dilakukan (bisa berupa ping, dig, host, nslookup, dsb) ke suatu host, misalnya www.itb.ac.id maka name server akan memeriksa apakah ada record host tersebut di cache name server lokal, jika ada maka akan langsung di peroleh jawaban yang diminta namun jika tidak, name server lokal akan melakukan query kepada name server “.id” root server dan mereferensikan name server untuk Top-Level Domains “.id”, kemudian name server lokal melakukan query yang sama dengan mereferensikan “.ac.id” dan name server lokal kembali mengirimkan query “www.itb.ac.id” dengan mengirimkan “www.itb.ac.id” ke name server lokal dan akhirnya mendapatkan jawaban yang diminta.
 Jenis DNS Server

§  Primary NS : disebut juga Master NS, merupakan NS yang menyimpan database hostname dan IP suatu zone. Primary NS merupakan acuan bagi secondary NS. Primary NS bersifat authorative.
§  Secondary NS : disebut juga Slave NS, merupakan NS cadangan atau backup yang memperoleh informasi dari primary NS. Setiap ada informasi yang di update dari Primary NS, dan ini di lihat dari serial number dari Primary NS yang menandakan adanya perubahan di Primary NS, jika serial number tersebut berbeda maka akan di lakukan transfer ulang dari Primary NS. Jika Primary NS mengalami down, Secondary NS lah yang akan menggatikan Primary Ns. Secondary NS bersifat authorative.
§  Caching NS : Ns ini hanya melakukan caching data dari zona lain. Data yang dipertahankan biasanya hanya 8 jam dan jika client memerlukan informasi suatu IP address maka akan dicari terlebih dahulu dari data caching yang ada. Caching NS tidak bersifat authorative.
      Perbedaan ketiganya berdasarkan fungsinya, dan diatur dalam “named.conf”. Daemon yang digunakan untuk DNS Server adalah Bind9 (Berkeley Internet Name Domain)


|
This entry was posted on 11:34 PM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: