Perbedaan jenis-jenis DNS
server
1. Primary
(master)
Sesuai dengan namanya,
primary (untuk versi 4.x) atau master (untuk versi 8.x) adalah pemegang daftar
lengkap dari sebuah domain yang dikelolanya. Server ini memegang otoritas penuh
atas domainnya. Misalkan server ns1.itb.ac.id memegang otoritas penuh atas
domain *.itb.ac.id. Otoritas penuh di sini berarti server ini yang bertanggung
jawab untuk ditanyai nama-nama host berdomain itb.ac.id dan sub-sub domain
dibawahnya. Selain itu hanya server ini yang dapat membuat sub-domain di bawah
itb.ac.id.
2. Secondary
(slave)
Server ini adalah backup
dari primary server. Sama seperti primary, secondary juga memuat daftar lengkap
sebuah domain. Hubungan antara primay dan secondary ini kurang lebih seperti
mirror. Bila ada perubahan di primary server, secondary terus mengikutinya
secara periodik. Oleh karena itu, secondary memerlukan izin dari primary untuk
melakukan sinkronisasi ini. Sinkronisasi ini lazimnya disebut sebagai zona
transfer. Secondary diperlukan sebagai backup bila Primary crash atau sibuk dan
untuk mempermudah pendelegasian.
3. Cache
Jenis ini tidak mempunyai
data nama-nama host dari domain tertentu. Ia hanya mencari jawaban dari
beberapa DNS server terdekat. Setelah jawaban didapatkan, datanya disimpan
dalam cache untuk keperluan mendatang. DNS server cache merupakan yang paling
mudah untuk dikonfigurasi.
0 komentar: