DNS
SERVER
DNS (Domain
Name System) merupakan suatu hireraki dari database yang
terdistribusikan. Database tersebut berisi pemetaan dari nama suatu host ke
alamat IP dan sebaliknya.
Struktur database DNS menyerupai struktur tree (pohon) dan
terbagi-bagi ke dalam kelompok dan hirarki tersebut disebut sebagai Domain Name
Space. Pada puncaknya disebut root node, pada setiap node dalam tree tersebut
mempunyai keterangan berupa label misalnya .org , .com, .edu, .net, dsb yang
relative terhadap puncaknya (parent). Kemudian di kenal sebuah istilah Domain
Name Space.
Domain name space dapat digambarkan :
Domain name space dapat digambarkan :
Jadi, Query berjalan dari yang paling atas.
Cara Kerja DNS Server
Ketika query
dilakukan (bisa berupa ping, dig, host, nslookup, dsb) ke suatu host, misalnya
www.itb.ac.id maka name server akan memeriksa apakah ada record host tersebut
di cache name server lokal, jika ada maka akan langsung di peroleh jawaban yang
diminta namun jika tidak, name server lokal akan melakukan query kepada name
server “.id” root server dan mereferensikan name server untuk Top-Level Domains
“.id”, kemudian name server lokal melakukan query yang sama dengan
mereferensikan “.ac.id” dan name server lokal kembali mengirimkan query
“www.itb.ac.id” dengan mengirimkan “www.itb.ac.id” ke name server lokal dan
akhirnya mendapatkan jawaban yang diminta.
Jenis DNS Server
§ Primary NS : disebut juga Master NS, merupakan NS yang menyimpan
database hostname dan IP suatu zone. Primary NS merupakan acuan bagi secondary
NS. Primary NS bersifat authorative.
§ Secondary NS : disebut juga Slave NS, merupakan NS cadangan atau backup
yang memperoleh informasi dari primary NS. Setiap ada informasi yang di update
dari Primary NS, dan ini di lihat dari serial number dari Primary NS yang
menandakan adanya perubahan di Primary NS, jika serial number tersebut berbeda
maka akan di lakukan transfer ulang dari Primary NS. Jika Primary NS mengalami
down, Secondary NS lah yang akan menggatikan Primary Ns. Secondary NS bersifat
authorative.
§ Caching NS : Ns ini hanya melakukan caching data dari zona lain. Data
yang dipertahankan biasanya hanya 8 jam dan jika client memerlukan informasi
suatu IP address maka akan dicari terlebih dahulu dari data caching yang ada.
Caching NS tidak bersifat authorative.
Perbedaan ketiganya berdasarkan fungsinya, dan diatur dalam
“named.conf”. Daemon yang digunakan untuk DNS Server adalah Bind9 (Berkeley Internet Name Domain)
0 komentar: